JAKARTA-kanalsembilancom (22 September 2025).
Tekanan inflasi nasional tercatat tetap rendah dan stabil. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2025 sebesar 2,31% (yoy). Angka ini didorong oleh turunnya inflasi inti dan administered prices (AP), meski inflasi kelompok volatile food (VF) mengalami kenaikan.
Inflasi inti turun menjadi 2,17% (yoy), seiring pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas optimal, konsistensi kebijakan suku bunga Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi sesuai sasaran, serta rendahnya imported inflation. Inflasi AP juga turun menjadi 1,00% (yoy) dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM nonsubsidi dan adanya diskon tiket pesawat dalam rangka peringatan HUT RI 2025.
Sebaliknya, inflasi VF meningkat menjadi 4,47% (yoy), terutama akibat kenaikan harga beras setelah berakhirnya masa panen raya.
Bank Indonesia (BI) memastikan inflasi 2025–2026 tetap terjaga dalam sasaran 2,5%±1%. Inflasi inti diperkirakan stabil didukung kapasitas ekonomi yang besar, ekspektasi inflasi yang terjangkar, imported inflation yang terkendali, serta manfaat digitalisasi.
Inflasi pangan juga diprediksi terkendali berkat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) dan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Rupiah Menguat di Tengah Ketidakpastian Global
Nilai tukar Rupiah juga tetap stabil. Hingga 16 September 2025, Rupiah menguat 0,30% (ptp) terhadap dolar AS dibanding akhir Agustus 2025. Penguatan ini ditopang oleh kebijakan stabilisasi BI, peningkatan konversi devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) ke Rupiah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.
BI menegaskan komitmennya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui strategi triple intervention, meliputi intervensi di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Di samping itu, penguatan strategi operasi moneter pro-market terus dioptimalkan untuk mendukung stabilitas.
“Dengan inflasi yang terjaga rendah, nilai tukar stabil, dan prospek ekonomi yang solid, Bank Indonesia meyakini perekonomian nasional tetap berada pada jalur positif,” kata Ramdan Denny Prakoso Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI (za).