بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
📚 𝗠𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗝𝗨𝗠’𝗔𝗧
💫 𝐁𝐞𝐫𝐰𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚 𝐊𝐞 𝐒𝐮𝐫𝐠𝐚 𝐃𝐮𝐧𝐢𝐚
Saat memasuki Malam Jum’at, sering teman-teman kita bilang, “Waktunya berwisata ke surga dunia..”. Maksudnya adalah saatnya bercinta atau bersenggama dengan istri.
➡️ Pada dasarnya, melakukan Jima’ dengan istri diperbolehkan untuk dilakukan kapan saja baik siang maupun malam terkecuali pada beberapa waktu yang memang dilarang untuk melakukannya.
➡️ Karena hubungan badan antara suami istri sudah dilegalkan, dalam artian kita boleh ‘‘menggarap istri kapan saja.‘‘
📚 Sebagaimana firman Alloh di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh:
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ
‘‘Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai.‘‘ (QS. Al-Baqoroh ayat 222)
✍️ Maksud ayat di atas adalah, kapan saja kalian mau bercinta dengan istri, baik siang maupun malam.
➡️ Akan tetapi ada beberapa waktu yang baik dan lebih utama untuk bersenggama, misalnya pada permulaan malam.
📖 Al-Imam Abu Abdulloh bin Al-Hajji dalam kitab Al-Madkhol mengatakan:
‘‘Bahwa dipersilahkan memilih dalam melakukan senggama, baik di awal atau akhir malam.
Akan tetapi, di awal malam lebih utama. Karena waktu untuk mandi jinabat masih panjang dan cukup. Lain halnya kalau senggama dilakukan di akhir malam, terkadang waktu untuk mandi sangat sempit dan berjamaah sholat Shubuh terpaksa harus tertinggal, atau bahkan mengerjakannya sudah keluar dari waktu yang utama (waqtul fadhilah), yakni awal waktu.
Selain itu, senggama di akhir malam sudah barang tentu dilakukan sesudah tidur, dan bau mulut pun sudah berubah tidak enak, sehingga dikhawatirkan akan mendatangkan rasa jijik dan berkurangnya gairah untuk memadu cinta kasih.
Akibatnya, senggama dilakukan hanya bertujuan senggama, tidak ada pemanasan dan sensasi lainnya. Padahal maksud dan tujuan senggama tidaklah adalah untuk menanamkan rasa ulfah dan mahabbah, rasa damai dan cinta, serta saling mengasihi sebagai buah asmara yang tertanam didalam lubuk hati suami istri.‘‘
➡️ Jadi, senggama bukan sekadar urusan pelampiasan nafsu semata, tanpa ada bumbu-bumbu bumbu rayu.
➡️ Akan tetapi, pendapat dan alasan di atas tersebut ditolak oleh Imam Al-Ghozali rodliyallohu ‘anhu. Beliau berpendapat bahwa senggama yang dilakukan pada awal malam adalah Makruh dengan alasan orang yang melakukan senggama di awal malam, selanjutnya akan tidur dalam keadaan tidak suci.
➡️ Lebih lanjut, sebagian Ulama’ menjelaskan beberapa malam yang disunahkan untuk melakukan senggama, seperti malam Senin dan Jum’at.
➡️ Adapun tentang anjuran melakukan Jima’ di Malam Jum’at disunahkan, karena Malam Jum’at adalah malam yang paling utama di antara malam-malam lainya.
📚 Imam As-Suyuthi rodliyallohu ‘anhu, mengutip hadis Nabi shollallohu ‘alaihi wasallama, tentang keutamaan melakukan Jima’ di Malam Jum’at yang bersumber dari Abu Huroiroh rodliyallohu ‘anhu:
“Apakah seseorang diantara kalian tidak mampu bersenggama bersama istrinya pada setiap hari Jum’at? Sebab, baginya mendapat dua macam pahala, pahala dia melakukan mandi dan pahala istrinya juga melakukan mandi.” (HR. Baihaqi)
📚 Dalam kitab Ihya’ Ulumiddin disebutkan sebuah riwayat:
روي عن النبي صلى الله عليه وسلم إن الرجل ليجامع أهله فيكتب له بجماعه أجر ولد ذكر قاتل في سبيل الله فقتل.
‘‘Diriwayatkan dari Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallama, bahwa “Sesungguhnya seorang suami yang menggauli (Jima’) istrinya, maka jima’nya itu dicatat memperoleh pahala seperti pahalanya anak lelaki yang berperang (dengan Kaum Kuffar) di jalan Alloh lalu terbunuh.”
https://chat.whatsapp.com/6KIFvgTpFLNJdWM6tV7IJ5
https://chat.whatsapp.com/CSLHUBLSK91IBWjevvomYR
Meskipun riwayat ini dinilai ‘‘tidak ada asalnya‘‘ oleh Al-Hafidz Al-Iroqi, tapi paling tidak kita tahu bahwa riwayat inilah yang menjadi pijakan masyarakat demi menggalakkan Jima’ yang juga salah satu Sunnah Rosul di Malam Jum’at.
📖 *Seperti yang dijelaskan oleh Imam Ghozali rodliyallohu ‘anhu, di halaman
alam kitab Ihya’:*
ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة وليلته تحقيقاً لأحد التأويلين من قوله صلى الله عليه وسلم: رحم الله من غسل واغتسل الحديث
‘‘Dan ada sebagian Ulama’ yg menyukai jima’ pada Hari dan Malam Jum’at sebagai aplikasi dari salah satu takwil hadits, “Alloh merahmati orang yang membersihkan dan mandi (pada hari jum’at)”.
📖 Demikian juga dalam syarah Sunan At-Tirmidzy, disebutkan:
وبقوله اغتسل غسل سائر بدنه ، وقيل : جامع زوجته
‘‘Dan dengan sabdanya “mandi” (pada Hari Jum’at), yaitu memandikan seluruh badannya, dan dikatakan pula maknanya adalah menjima’ istrinya”.
Dengan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
➡️ Melakukan Jima’ di malam Jum’at, adalah sebuah keutamaan yang dengannya kita akan melakukan mandi, begitu juga istri kita.
➡️ Dan mandi pada hari Jum’at merupakan salah satu perkara yang dianjurkan dalam Islam.
❖ واللـــہ اعـلم بالصـــوابــــــ ❖
❖ واللـــہ مستعان وعليـہ التكلانـــــ ❖
❖ والســـــلام عليكم ورحمة اللـــہ وبركاتـہ ❖
📡 𝐁𝐘 𝐆𝐑𝐔𝐏 :
https://chat.whatsapp.com/CSLHUBLSK91IBWjevvomYR
▶️ ᴹᵃʳⁱ ⁱᵏᵘᵗ ᵇᵉʳᵈᵃᵏʷᵃʰ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᵗᵘʳᵘᵗ ˢᵉʳᵗᵃ ᵐᵉᵐᵇᵃᵍⁱᵏᵃⁿ ᵈᵃᵏʷᵃʰ ⁱⁿⁱ, ᵃˢᵃˡᵏᵃⁿ ⁱᵏʰˡᵃˢ ⁱⁿˢʸᵃᵃˡˡᵃʰ ᵈᵃᵖᵃᵗ ᵖᵃʰᵃˡᵃ
ˡᶦᵏᵉ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉ
(gwa-swhs-ayat).