Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur mencatat hingga 31 Mei 2024, belanja APBN tumbuh signifikan, sementara pendapatan mulai berangsur tumbuh positif meski secara persentase masih mengalami kontraksi.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Timur Iwan Handoko menyampaikan hal ini saat Konferensi Pers APBN KiTa Regional Jatim sampai 31 Mei 2024 secara luring di Aula Majapahit GKN 1 Surabaya dan secara daring melalui Zoom Meeting, Jumat (28/6/2024).
Dikatakannya, secara keseluruhan, APBN di Jatim sampai 31 Mei 2024 menunjukkan kinerja yang baik ditunjukkan dengan capaian surplus hingga Rp49,44 triliun atau 33,75%, dari target surplus di angka Rp146,49 triliun.
Realisasi Pendapatan Negara dalam APBN di Jatim mencapai Rp101,89 triliun atau 36,56% dari target Rp278,70 triliun, secara nominal tumbuh 9,31% dibanding periode yang sama TAYL. Dari sisi Penerimaan Perpajakan, terealisasi 39,83% (Rp48,25 triliun) dari target. PPN dan PPnBM menyumbang penerimaan 37,47% dan PPh Non Migas 43,57%. Realisasi Bea Masuk Rp2,71 triliun (36,78% dari target Rp7,37 triliun), Bea Keluar Rp45,17 miliar (13,27% dari target Rp340,34 miliar), dan Cukai Rp47,95 triliun (33,23% dari target Rp79,21 triliun).
“Sedangkan realisasi PNBP mencapai Rp2,94 triliun atau 55,16%, dari target Rp5,33 triliun,” kata Iwan Handoko.
Belanja Negara dalam APBN di Jatim sampai Mei 2024 telah terserap Rp52,45 triliun atau 39,67%, dari pagu belanja negara di Jatim Rp132,21 triliun. Kinerja Belanja Negara ditopang oleh penyerapan Belanja K/L sebesar Rp19,57 triliun atau 37,74%, dari total pagu Rp 51,84 triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp32,88 triliun atau 40,92%, dari total pagu.
Capaian Transfer Ke Daerah (TKD) hingga 31 Mei 2024 tumbuh signifikan dibanding tahun lalu. Secara keseluruhan nominal Realisasi Penyaluran TKD, mengalami peningkatan Rp2,90 triliun atau 9,66% (yoy). Pertumbuhan ini ditopang oleh DAU, DAK Fisik, DIF, dan Dandes, sementara DBH dan DAK Non Fisik mengalami kontraksi.
Terpisah, Sigit Danang Joyo Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim menyampaikan upaya sinergi dan kolaborasi baik di internal maupun pemangku kepentingan lain terus dilaksanakan Kemenkeu Jatim agar terjaga kontribusi positif bagi pembangunan.
“Program lelang serentak tahap I telah selesai dilaksanakan dengan jumlah limit Rp14,9 miliar, telah berhasil disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp3,35 miliar,” tutur Sigit. (za.