SURABAYA-kanallsembilan.com
Sektor transportasi laut telah menghasilkan banyak kemajuan yang signifikan dalam satu dasawarsa terakhir. Salah satunya yakni capaian pengembangan 193 infrastruktur laut oleh Kementerian Perhubungan RI yang menunjukkan telah terlaksananya pemerataan layanan transportasi laut di Indonesia.
Capaian gemilang tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan Ir Subagiyo MT mewakili Menteri Perhubungan RI Dr Ir Budi Karya Sumadi dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Kaleidoskop Capaian Sektor Transportasi Laut 2015 – 2024 di Auditorium Research Center ITS, Rabu (11/9).
Dalam gelaran yang diinisiasi oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) berkerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini, Subagiyo mengungkapkan bahwa masifnya pembangunan infrastruktur ini tak lain adalah untuk mendukung pariwisata serta perdagangan dan industri.
Lebih lanjut, menurut Subagiyo, beberapa pelabuhan yang mendapatkan rehabilitasi dalam rangka mendukung pariwisata di antaranya adalah Pelabuhan Sanur, Wae Kelambu, Likupang, Gili Terawangan, dan masih banyak lagi. Sedangkan dalam misi perluasan perdagangan dan industri, beberapa pelabuhan yang dikembangkan adalah Pelabuhan Patimban, Pantoloan, Maloy, dan Pelabuhan Tanah Paser untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tak berhenti di situ, Program Tol Laut yang dimulai pada tahun 2015 sebanyak tiga trayek kini telah berkembang pesat hingga dapat melayani 37 trayek dengan 604 target voyage atau perjalanan laut. Program lainnya yakni Perintis Laut juga menunjukkan capaian konektivitas yang baik, yakni alokasi sebanyak 38 dan 50 persen pada wilayah Indonesia Tengah dan Timur dari total 107 trayek yang ada. “Capaian progresif ini menunjukkan pemerataan layanan transportasi laut di Indonesia,” lanjutnya.
ITS merupakan perguruan tinggi yang berkomitmen penuh terhadap pengembangan sektor maritim di Indonesia. Bersama BKT, ITS menjadi tuan rumah dalam gelaran FGD ini.
Sementara itu, Rektor ITS Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD mengungkapkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, ITS terus menginovasikan berbagai produk guna memajukan sektor transportasi laut. Salah satunya yakni desain Kapal 3-in-1 untuk penumpang, kontainer dan kendaraan yang kini dioperasikan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). “Selain itu, kami (ITS) juga mengembangkan Automatic Identification System ITS (AISITS), Ocean Farm ITS (OFITS), Baito Deling, dan Marine Drone,” bebernya.
Rektor yang akrab disapa BP ini menambahkan, ITS juga berfokus untuk menyediakan teknologi dan manajemen tepat guna sebagai alat untuk memonitor implementasi kebijakan di sektor transportasi. Kolaborasi dan kerja sama yang strategis dari berbagai pihak menjadi salah satu aspek penting dalam mencapai implementasi kebijakan publik yang efisien dan efektif. “Di sinilah peran ITS untuk mengembangkan dan menyediakan alat tersebut,” ujarnya.
Dari perspektif yang berbeda, Executive Director III PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Ali Sodikin MMar memaparkan capaiannya pasca diberlakukan penggabungan dari keempat regional PT Pelindo. Ali menjelaskan bahwa penggabungan Pelindo telah menciptakan efisiensi pelayanan pelabuhan dalam rangka menekan biaya logistik. “Terbukti, terjadi penurunan biaya logistik nasional menjadi 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Ali, dalam satu dasawarsa terakhir ini Pelindo juga telah menginisiasi untuk menciptakan Well-connected Ecosystem di beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya adalah integrasi pelabuhan dengan kawasan Kijing dan prasarana konektivitas industri di area timur Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok. “Kami pun menyediakan konektivitas terintegrasi melalui transportasi multimoda dan pelayanan perizinan satu pintu,” tambah Ali.
Berbagai capaian positif juga disampaikan dari lembaga dan pihak-pihak penting lain di bidang transportasi laut. Antara lain dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), PT Indonesian National Shipowners Association (INSA), dan masih banyak lagi. Dengan capaian yang progresif dan efektif tersebut, diharapkan dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang bermanfaat sebagai initial condition bagi arah pengembangan sektor transportasi laut ke depan. (humas-its).