Sunday, July 20, 2025
Google search engine
HomeTausiyahMenjaga Hati agar Tetap Istiqamah di Jalan Allah

Menjaga Hati agar Tetap Istiqamah di Jalan Allah

📘 SEHARI SATU HADITS ﷺ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sahabat yang dirahmati Allah,
Hati manusia adalah makhluk yang paling cepat berubah—bisa kokoh di pagi hari, lalu goyah menjelang petang. Karena itulah Rasulullah ﷺ—manusia paling suci dan ma’shum sekalipun—berdoa dengan sangat khusyuk memohon agar hatinya diteguhkan di atas agama Allah.

Doa ini bukan hanya permintaan biasa, tapi cerminan bahwa iman itu dinamis, butuh penjagaan, dan harus diminta langsung kepada Pemilik Hati. Maka, hari ini kita belajar sebuah doa yang pendek, namun mengandung makna agung: doa menjaga istiqamah.

Dari Anas bin Malik ra. berkata:
“Rasulullah ﷺ sering mengucapkan doa:

(يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ)
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ، فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟
قَالَ: نَعَمْ، إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أَصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ

(Yā Muqallibal Qulūb, tsabbit qalbī ‘alā dīnika)
Qultu: Yā Rasūlallāh, āmannā bika wa bimā ji’ta bih, fahal takhāfu ‘alainā?
Qāla: Na‘am, innal-qulūba baina uṣbu‘ain min aṣābi‘illāh, yuqallibuha kaifa yashā’

“Yā Muqallibal Qulūb, tsabbit qalbī ‘alā dīnika” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).
Aku (Anas) berkata: “Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepadamu dan kepada apa yang engkau bawa. Apakah engkau masih khawatir terhadap kami?”
Beliau menjawab: “Ya, karena hati berada di antara dua jari dari jari-jari Allah, Dia membolak-balikkan sebagaimana yang Dia kehendaki.”

📚 HR. Tirmidzi No. 2140 / 3444 — Kitab ad-Da‘awat, Bab Doa-doa Beragam
Hadits ini hasan sahih, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah.

📚 PENJELASAN DARI KITAB-KITAB SYARAH HADITS

1. Syarh Sunan at-Tirmidzi (Ibnu Rajab al-Hanbali)

Ibnu Rajab menjelaskan bahwa hati manusia sangat mudah terpengaruh oleh syubhat dan syahwat, dan karenanya Rasulullah ﷺ—yang paling sempurna imannya—pun masih merasa khawatir dan terus berdoa agar hatinya tetap dalam bimbingan Allah.

2. Fath al-Bari (Ibnu Hajar al-‘Asqalani)

Dalam penjelasan hadits serupa di Shahih Bukhari, Ibnu Hajar menekankan bahwa keistiqamahan hati adalah anugerah, bukan semata hasil usaha manusia. Maka setiap hamba wajib terus-menerus memohon perlindungan dan taufik dari Allah, agar tidak tergelincir.

3. Syarh al-Arba’in an-Nawawiyyah (Ibnu Utsaimin)

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa iman seseorang bisa naik-turun, bisa bertambah dan berkurang, bahkan bisa tergelincir tanpa sadar. Maka doa ini adalah perlindungan dari fitnah, dunia, dan godaan setan.”

📖 AYAT-AYAT AL-QUR’AN TERKAIT

🔹 Surat Ali ‘Imran: 8

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi.”

📚 Tafsir Ibnu Katsir:
Imam Ibnu Katsir menafsirkan bahwa ini adalah doa para ulama dan orang-orang yang beriman, karena mereka sadar bahwa petunjuk tidak akan abadi kecuali dengan rahmat Allah. Maka hati mereka selalu cemas akan kemungkinan tergelincir, dan selalu memohon istiqamah.

🔹 Surat Al-Ahzab: 72

وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Dan manusia memikul amanat itu. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.”

📚 Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menyatakan bahwa amanat iman dan agama adalah beban besar yang harus dijaga, dan kebanyakan manusia menyia-nyiakannya karena kelemahan hatinya. Maka Allah menguji kita dengan hati, dan hanya yang kuat istiqamah yang akan selamat.

🌟 HIKMAH HADITS
1. Keimanan harus dijaga, bukan diasumsikan akan tetap ada selamanya.
2. Hati adalah pusat keimanan dan kunci keselamatan.
3. Bahkan Nabi ﷺ pun merasa perlu terus berdoa agar hatinya tidak tergelincir.
4. Istiqamah bukan hasil kecerdasan atau keturunan, tapi taufik dari Allah.
5. Doa adalah senjata utama menjaga hati tetap pada rel agama.

🔎 RELEVANSI HADITS DI ERA MODERN SAAT INI

📱 Di era banjir informasi dan gempuran fitnah digital, hati kita lebih cepat goyah daripada generasi sebelumnya. Ada godaan kekuasaan, harta, seksualitas, ketenaran, dan paham-paham sesat yang dibungkus dengan estetika. Semua bisa meracuni hati dalam satu klik saja.

💔 Banyak orang awalnya lurus, namun berubah karena tergoda popularitas, kekuasaan, atau dunia digital. Maka doa ini sangat relevan: kita perlu memohon kepada Allah agar hati kita tidak berpaling dari kebenaran hanya karena arus zaman.

🔚 PENUTUP

Sahabatku, tidak ada jaminan kita wafat dalam iman kecuali jika Allah menetapkan hati kita di atas agama-Nya.

Maka biasakanlah doa ini dalam sujudmu, zikir pagimu, dan setiap gundahmu:

🌿 “Yā Muqallibal Qulūb, tsabbit qalbī ‘alā dīnika.”
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.

وَاللّٰهُ يَقُوْلُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِي السَّبِيْلَ
“Allah berkata benar, dan Dia menunjukkan jalan lurus.”

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

📝✍️ Dinukil oleh: Alfaqir ilallah Mangesti Waluyo Sedjati
(Ketua KBIHU Baitul Izzah Sidoarjo | Hp/WA: 0811.254.005)

🔁 Bantu Sebarkan!
Bagi yang ingin hidup lebih terang dalam iman, lebih kuat dalam menghadapi fitnah zaman, dan lebih dalam mengenal Rabb-nya, bacakan dan bagikanlah doa Rasulullah ini.

(gwa-mws).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments