Google search engine
HomeGaya Hidup“Tremor: Bodies at The Edge of Change” (Getaran Tubuh di Ambang...

“Tremor: Bodies at The Edge of Change” (Getaran Tubuh di Ambang Perubahan)

SAWUNG DANCE FESTIVAL

19-20 September 2025

Tema Festival :

“Tremor: Bodies at The Edge of Change”  (Getaran Tubuh di Ambang Perubahan).

Di tengah dunia yang terus bergetar oleh krisis iklim, ketidakpastian sosial-politik, perang, migrasi, pandemi, serta lompatan teknologi yang masif — tubuh menjadi ruang resonansi yang paling jujur. Ia tidak pernah netral. Ia merekam, menolak, menggigil, menggetar, atau membeku di ambang perubahan. Tubuh manusia adalah medan tremor yang tidak bisa diabaikan

Tremor, sebagai judul festival ini, adalah metafora dan realitas. Getaran adalah gejala dari sesuatu yang sedang berlangsung atau akan datang. Getaran adalah tanda bahwa tubuh-tubuh kita—baik sebagai penari, koreografer, maupun sebagai masyarakat—sedang menanggung transisi, mungkin krisis, mungkin harapan.

Festival ini menyatukan seniman tari kontemporer yang menjadikan tubuh sebagai medium kritik, ritual, pelampiasan, hingga penyembuhan. Lewat koreografi, mereka menjelajahi batas-batas antara stabilitas dan kehancuran, keintiman dan keterasingan, diam dan ledakan. Tubuh dalam karya-karya ini bukan sekadar penampil, melainkan penggugah kesadaran kolektif.

Dalam “Tremor: Bodies at the Edge of Change”, kami menawarkan pertunjukan, lokakarya, diskusi, dan perjumpaan lintas budaya.

Lebih dari sekadar program artistik, festival ini adalah medan di mana tubuh-tubuh kita—baik di atas maupun di luar panggung—diajak untuk mendengarkan denyut perubahan, meresponsnya, dan merayakan kemungkinan-kemungkinan baru dalam seni, hidup, dan keberadaan.

Sawung Dance Festival 2025 dengan tema “Tremor, Bodies at the Edge of the Chains” diselenggarakan tahun ini sebagai penyelenggaraan yang ke-6. Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2015 dan hingga kini masih konsisten menjadi satu-satunya festival tari kontemporer di Surabaya dan Jawa Timur. Sawung Dance Festival terus hadir sebagai ruang dan wadah ekspresi bagi koreografer muda di Jawa Timur dan di Surabaya.

Tahun ini, Sawung Dance Festival 2025 menghadirkan beberapa program unggulan. Yang pertama adalah Karya Bertumbuh, yaitu seleksi untuk koreografer muda di Jawa Timur.

Para koreografer terpilih mengikuti residensi, mendapatkan mentoring spesifik untuk karya mereka, serta pendampingan intensif dalam pendekatan artistik bersama Hari Gulur, seorang koreografer dan penari dari Jawa Timur yang sudah mendunia. Tahun ini, Karya Bertumbuh memilih empat koreografer, yaitu:

  1. Adam Mustofa dari Ponorogo
  2. Angga I Tirta dari Surabaya,
  3. Mistahul Jannah dari Banyuwangi,
  4. Nia Anggraini dari Surabaya.

 

Keempatnya akan mempresentasikan hasil residensi mereka dalam showcase performance Karya Bertumbuh pada tanggal 19 dan 20 September 2025. Selain itu, Saung Dance Festival juga menghadirkan Main Performance di hari pertama, yaitu Mbak Hartati dari Jakarta, seorang koreografer senior dengan perjalanan artistik yang luar biasa.

Beliau akan menampilkan karyanya dalam bentuk lecture performance pada 19 September 2025. Ari Ersandi, koreografer asal Lampung.

Keduanya juga membuka kelas workshop untuk berbagi pengalaman artistik kepada koreografer dan penari muda di Surabaya serta Jawa Timur. Program unggulan berikutnya adalah Residensi Reset Artistik. Program ini mempertemukan praktisi seni dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Surabaya, Madiun, Malang, dan Tulungagung.

Dalam residensi ini, para peserta meneliti, menelaah, dan menganalisis praktik artistik selama Saung Dance Festival, kemudian mengaitkannya dengan pengalaman mereka di daerah masing-masing. Harapannya, di akhir residensi, para peserta Reset Artistik dapat membawa bekal, serta menumbuhkan semangat berproses di komunitas seni mereka masing-masing. (za).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments