Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sutami, atau bendungan Karangkates dibangun kali pertama tahun 1962, dan dioperasikan tahun 1973. Perlu waktu lama untuk mewujdkan proyek yang maha besar untuk saat itu.
Dari PLTA Sutami, dihasilkan daya listrik sebesar 199,5 MW, ini belum termasuk dari 12 PLTA lainnya di Jatim. Tidak banyak memang daya yang dihasilkan, namun daya listrik dari PLTA Sutami yang jadi penyelamat jika jaringan interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali) terputus.
Jika jaringan inerkoneksi Jamli ada gangguan dan mengakitkan daya listrik padam, maka daya listrik dari 13 PLTA di sepanjang Kali Brantas langsung dikonekkan dengan daerah sekitarnya, agar tetap menyala,” kata Solikin, teknisi PLTA Sutami.
Menurut Solikin, sudah 52 tahun PLTA Sutami beroperasi, dan tidak pernah ada gangguan. Namun perbaikan selalu ada, dan diakukan secara bergantian. Tiga tower air setinggi 80 meter masih berfungsi normal. Sesekali baling-baling dibersihkan.
Mesin mesin yang digunakan tetap asli buatan Jepang. Masih berfungsi normal. Dari PLTA Sutami juga bisa dilakukan pemadaman atau menyalakan listrik di Jatim.
Dari bendungan setinggi 100 meter dan bisa menampung lebih dari 250 juta kaki kubik itu, bisa dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), seperti di waduk Cirata. (za)