بسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Indonesia, malam Kamis 6 Dzulhijjah 1445/ 12 Juni 2024
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَعِبَا دُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَ رْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَا طَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَا لُوْا سَلٰمًا
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “salam,””
(QS. Al-Furqan: 63)
🎙 Postingan berupa artikel atau hasil diskusi, insyaa Allah ditampilkan sesudah Maghrib atau sesudah Subuh di beberapa group. Ketika ada postingan artikel atau hasil diskusi dari sekitar 130 group wa, baik sengaja atau tak sengaja diulang dari tahun yang lalu, maka itu sangat baik agar tidak terlupa bahkan bisa jadi lebih mendalam di hati dan ada hikmah lainnya, Insyaa Allah
1️⃣ (Diskusi dengan Komunitas Rindu Rasulullah)
Lebih baik mana ustadz, berdzikir setelah sholat fardlu atau habis sholat fardlu langsung ba’diyah kemudian berdzikir..
Mana yg lebih utama…menemani suami (di ajak ngobrol dunia) atau sholat sunah tp merasakan ni’matnya ibadah..
Berdasarkan hadist dan keterangan ulama, dzikir khusus setelah sholat fardlu sangat disunnahkan dibaca setelah sholat fardlu bukan setelah sholat sunnah ba’diyah, tetapi tentu bagi yang membacanya setelah sholat sunnah ba’diyah tetap mendapatkan pahala membaca dzikir, namun tidak mendapatkan keutamaan sunnahnya membaca dzikir setelah sholat fardlu, yakni seperti dzikir tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 33 atau 34 kali.
Dalam Tuhfatul Muhtaj, disebutkan :
“Tidak akan hilang ( pahala dzikir) dengan melaksanakan sholat sunnah rawatib. Yang tidak diperoleh hanya kesempurnaan, bukan selainnya.”
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah ra bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Amalan-amalan penyerta yang tidak akan rugi orang yang mengucapkannya atau orang yang melakukannya setiap akhir shalat fardlu: 33 tasbih, 33 tahmid, dan 34 takbir.”
(HR. Muslim)
Wallahu a’lam.
Adapun masalah menemani suami bagi isteri tentu lebih afdlol daripada melakukan sholat sunnah, walaupun dengan obrolan masalah dunia. Bahkan isteri DIHARAMKAN Berpuasa sunnah kalau suami tidak ridlo apalagi suami tidak ridlo karena saat di rumah isterinya malah puasa padahal suami ingin bersenang-senang menghibur diri dengan isterinya. Intinya membahagiakan suami lebih wajib daripada ibadah sunnah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.”
(Muttafaqun’ alaihi).
Wallahu a’lam. Barokallahu fiikum
2️⃣ Apa saja yang bisa kita usahakan spy tenang, tolong dijawab y ustad?
Dengan mengingat Allah hati akan tenang. Apapun aktifitas yang MENGARAH dalam mengingat Allah bisa dilakukan bila ada niat yang kuat /’azam, insyaa Allah akan mendatangkan ketenangan kepada hati.
Dalam Hayaatul Quluub berdasarkan Al Qur’an dan sunnah, ada hal-hal yang bisa mendatangkan ketenangan hati, yaitu :
🔷 Berkumpul dalam mencari ilmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidaklah suatu kaum berkumpul sebuah rumah Allah tabaraka wa ta’ala, mereka membaca Kitabullah azza wa jalla, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka KETENANGAN, rahmat akan meliputi mereka, para malaikan akan mengelilingi mereka dan Allah senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan malaikan yang berada di sisi-Nya.”
(HR. Muslim)
🔷 Berdoa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah mengulang-ulang kalimat doa berikut dalam perang ahzab:
Fa anzalna sakiinatan ‘alainaa wa tsabbitil aqdaami in laa qiinaa
“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami dan teguhkan lah kaki-kaki kami saat kami bertemu (musuh).”
Maka Allah memberikan mereka kemenangan dan meneguhkan mereka.
🔷 Membaca Al Qur’an.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dia adalah ketenangan yang turun karena Al Qur`an.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim)
🔷Memperbanyak dzikrullah.
Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi TENANG dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi TENANG.”
(QS. Al Ra’du : 28)
🔷Bersikap hati-hati (waro)dari perkara syubhat (tidak jelas).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa merasa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan).”
(HR. Ahmad).
🔷Jujur dalam berkata dan berbuat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.”
(HR. At Tirmidzi)
Wallahu a’lam. Barokallahu fiikum
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
Harap maklum bila terdapat kekurangan dalam penulisan baik dalam hiasan atau lainnya karena hanya menggunakan hp di sela kesibukan. Akhirnya, apabila ada yang tak sependapat dengan uraian kami, tentu sangat kami hargai sebagai dinamika kehidupan. Dan jalan yang terbaik adalah berdiam diri dari perdebatan.
Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(gwa-patriot-bangsa).