Monday, March 17, 2025
Google search engine
HomeAgamaHikmah Malam: Doa Sahabat Rasul yang Membuka Pintu Langit

Hikmah Malam: Doa Sahabat Rasul yang Membuka Pintu Langit

Hajinews.co.id – Tidak semua bacaan dalam salat yang kita kenal saat ini diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ sejak awal. Beberapa doa merupakan inisiatif para sahabat, yang kemudian mendapat pengakuan dan legitimasi dari Rasulullah ﷺ.

Salah satu contohnya adalah bacaan doa iftitah. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikisahkan bahwa seorang sahabat yang menjadi makmum dalam salat Rasulullah ﷺ mengucapkan doa yang terdengar oleh jemaah di sekitarnya:

“Sungguh Allah Mahabesar, segala puji hanya bagi-Nya dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah di pagi dan petang hari.”

Doa ini tidak hanya disetujui oleh Rasulullah ﷺ, tetapi juga disebutkan memiliki keutamaan yang luar biasa, bahkan dikatakan sebagai doa yang membuka pintu-pintu langit. Hal ini menunjukkan bahwa doa yang tulus dari hati seorang hamba dapat memiliki dampak besar dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Setelah salat, Rasulullah bertanya kepada para sahabat beliau. Siapa yang tadi mengucapkan kalimat ini dan ini? Rupanya beliau mendengar doa itu. Saya, ya Rasulullah, jawab sahabat tadi.

Lantas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sungguh Allah Mahabesar, segala puji hanya bagi-Nya dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah di pagi dan petang hari.”

Doa ini tidak hanya disetujui oleh Rasulullah ﷺ, tetapi juga disebutkan memiliki keutamaan yang luar biasa, bahkan dikatakan sebagai doa yang membuka pintu-pintu langit. Hal ini menunjukkan bahwa doa yang tulus dari hati seorang hamba dapat memiliki dampak besar dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Setelah salat, Rasulullah bertanya kepada para sahabat beliau. Siapa yang tadi mengucapkan kalimat ini dan ini? Rupanya beliau mendengar doa itu. Saya, ya Rasulullah, jawab sahabat tadi.

Lantas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Atsaruhu fil Fatwa (Konsep Bid’ah dan Toleransi Fiqih) menjelaskan bahwa doa semacam ini merupakan contoh dari hal baru yang diciptakan oleh sahabat dan kemudian disetujui oleh Rasulullah ﷺ.

Dalam ilmu hadis, hal seperti ini disebut hadis taqriri, yaitu perkataan atau perbuatan sahabat yang mendapat persetujuan dari Rasulullah ﷺ. Sebaliknya, jika suatu perkataan atau perbuatan sahabat tidak disetujui oleh Rasulullah, maka mereka tidak akan meneruskannya.

Wallahu a’lam bish shawab.

(gwa-hajinews.co.id )

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments