Friday, February 7, 2025
Google search engine
HomeAgamaHukum Ucapan "Goblok"?.

Hukum Ucapan “Goblok”?.

FIKIH

Makna Humazah dan Lumazah dalam Al-Qur’an
Mencela dan Mengumpat di Panggung, Medsos dan dimana pun
(Makna Humazah dan Lumazah dalam Al-Qur’an)

Mengucapkan goblok, Asyik membully, senang membuat meme dengan wajah dan kata-kata mencela, komentar-komentar tak beraturan dengan nada-nada menghina, seringkali dianggap biasa. Apalagi di dunia medsos yang berkembang pesat. Serasa jari-jari ingin menari-nari, tak sabar untuk menggunjing orang. Perilaku mencela, sangat tidak disukai oleh Allah. “Wailun likulli humazatil lumazah”.

Al-Qur’an menggunakan kata wailun (ويل celakalah..!). Kata yang tidak main-main, sebuah harapan dan doa agar celaka. Kecelakaan dan kenistaan. Dan, terdapat nama neraka dengan nama neraka “wail”. Kemudian disusul dengan dua kata “humazah” dan “lumazah”.

Sebelum kata “humazah” dan “lumazah”, didahului dengan kata likulli (لكل), bermakna “bagi setiap orang” akan celaka yang melakukan dua hal di atas, humazah dan lumazah.

{ وَیۡلࣱ لِّكُلِّ هُمَزَةࣲ لُّمَزَةٍ }
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela [Surat Al-Humazah: 1].

Kata Humazah dari kata hamaza yang bermakna mendorong, menyodok, mendesak dengan kata dan menolak. Humazah adalah bentuk jamak dari hammaz (هماز), yaitu mendorong atau berbuat sesuatu dengan lisan atau mulut, dengan mengumpat, mencela atau menghina.

Humazah adalah bentuk penghinaan, celaan, atau umpatan seseorang dengan lisannya. Misal, lewat suara lewat WA, atau lewat vedio di youtube, IG atau media lainnya, atau juga secara langsung.

Bagaimana dengan Lumazah (لمزة)?
Dalam kamus “Lamaza” bermakna ‘abahu (عابه), mencela, memaki. Ada juga yang memaknai dengan memberi isyarat mata dan tangan disertai dengan bisik-bisik. Dan juga bermakna, mencela seseorang dengan disertai dengan tertawa.

Lumazah, diartikan dengan mencela atau mengejek seseorang dengan perbuatan. Dengan isyarat mata, mulut, tangan atau gerak yang lain.

Humazah dan lumazah bermakna mencela. Humazah lebih kepada ucapan, sedangkan lumazah pada perbuatan.

قال سفيان الثوري: يهمز بلسانه ويلمز بعينه ومثله قال ابن كيسان: الهمزة الذي يؤذي جليسه بسوء اللفظ، و اللمزة الذي يومض بعينه ويشير برأسه ويرمز بحاجبه.

Walau berniat guyon kalau menyakitkan dilarang lo, banyak sekali Ayat tentang hal ini, maka muslim itu adalah man salimal muslimun min lisanihi wa yadihi.

Memang tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang punya kesalahan dan selalu ada potensi salah dan keliru, maka di sinilah sesama harus selalu mengingatkan. Tawashubil haqqi wa tawashawbisshabri.

Menilik Ayat di atas, bagaimana hukum di atas?, hukumnya adalah haram. Ayat tentang “la Yaskhar”, belum lagi hadits-hadits tentang bagaimana mengucapkan dengan ucapan yang baik, dan aqwal ulama.

Lidah tidak bertulang, mudah sekali liar, dan mengatakan sesuatu di luar angan dan pikirannya, apalagi yang ada dalam pikiran dan hatinya. Hati-hati, bukan pelan-pelan, tapi hati-hati adalah menjaga hati, agar yang keluar dari lidah sesuatu yang baik, tidak menyakiti orang, demikian juga dengan sikap.

[Halimi Zuhdy]

(gwa-kb-pii-jatim).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments