Gabung WAGrup dan Sosmed Permata Sunnah: https://kontakk.com/@permatasunnah
Manhaj
📖 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN AS SUNNAH
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah wa ba’du.
Imam Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal rahimahullah berkata: Di antara pondasi Ahlus sunnah adalah:
وَالسُّنَّةُ عِندَنَا اَثَارُ رسُوْلِ اللّٰهِ ﷺ. وَالسُّنَّةُ تُفَسِّرُ القُرْآنَ وَهِيَ دَلاَ ءِلُ القُرْآنِ. وَليْسنَ فِي السُّنَّةِ قِيَاسٌ
“As-Sunnah menurut kami adalah atsar-atsar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. As-Sunnah adalah penjelas Al-Quran yakni petunjuk-petunjuk dalam Al-Quran. Di dalam As-Sunnah tidak ada qiyas.”
Sebagai dalilnya firman Allah Ta’ala:
وَاَ نْزَلْنَاۤ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
“Dan Kami turunkan Ad-Zikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.” [QS. An-Nahl 16: Ayat 44]
Makhul Asy-Syami berkata: “Al-Quran lebih membutuhkan As-Sunnah daripada As-Sunnah membutuhkan Al-Quran.” [Lihat Jami’ Bayanil ‘Ilmi karya Ibju Abdil Bar (2352) dan isnadnya shahih]
Diriwayatkan dari Yahya bin Abu Katsir, ia berkata: “As-Sunnah memutuskan (menetapkan) Al-Quran dan tidaklah Al-Quran memutuskan (menetapkan) As-Sunnah.” [Diriwayatkan oleh Ad-Darimi dan Said bin Manshur]
Al-Baihaqi berkata: “Maksud dari ungkapan di atas, bahwa kedudukan As-Sunnah terhadap Al-Quran adalah sebagai yang menerangkan sesuatu yang datang dari Allah, sebagaimana firman Allah di atas (QS. An-Nahl/16 : 44).
Bukan berarti bahwa sesuatu dari As-Sunnah bertentangan dengan Al-Quran.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Hubungan As-Sunnah dengan Al-Quran ada 3 macam, sebagai berikut:
a. Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Quran.
b. Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal di dalam Al-Quran.
c. Terkadang As-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Quran, apakah itu hukumnya wajib atau haram yang tidak disebut haramnya dalam Al-Quran. Dan tidak pernah keluar dari ketiga pembagian ini. Maka As-Sunnah tidak bertentangan dengan Al-Quran sama sekali.
Perkataan penulis bahwa: “Di dalam As-Sunnah tidak ada qiyas.” Artinya, tidak ada qiyas di dalam masalah aqidah, yang ada hanyalah nash-nash yang qathi (pasti) dan taufiqiyah karena masalah aqidah tidak dapat dipahami dengan akal pikiran belaka.
والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
💻 Sumber: Kitab Ushul As-Sunnah. Karya Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Pustaka Darul Ilmi.
••••••✿❃❃⭑⭑❃❃✿••••••
💎 Permata Sunnah
🛰 telegram.me/PermataSunnah
📷 instagram.com/permata.sunnah
📡 Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah dan mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari admin.
(gwa-saudara-muslim-2).