SIDOARJO-kanalsembilan.com
Amaliah ibadah murni urusan dengan Allah. Beda dengan persoalan kepemimpinan seperti 2 keping mata uang kebaikan dan keburukan, tegas Tammamur Ridho, ketua DDII Sidoarjo.
Sebab kepemimpinan yang baik akan memberikan kebaikan. Namun jika kepemimpinan saya buruk, maka nauzubillah mindzalik, maka segeralah diganti, tambahnya.
Memetik pesan pendiri Moh. Natsir kata Tammam Dewan Da’wah harus berkolaborasi dengan lembaga dakwah lainnya untuk menegakkan syariat Islam dan keberlangsungan dakwah, tegasnya.
Ketua MUI Sidoarjo, Imam Su’udin menjelaskan bahwa agar menjadi umat terbaik adalah terimplementasi dalam kegiatan dakwah.
Tugas ulama adalah sebagaimana mendakwahkan para nabi, tambahnya. Dan tugas dakwah adalah alar makruf nahi munkar, jelasnya.
Menurut ust. Fathur Rohman selaku Ketua Dewan Da’wah Jawa Timur kebiasaan pengurus Dewan Da’wah selalu berpijak pada figuritas. Dan hari ini, kepengurusan Dewan Da’wah ditumbuhkan dengan karya dakwah bukan lagi figuritas.
Amanah dakwah di Dewan Da’wah harus menumbuhkan kekuatan dakwah dan keindonesiaan serta dunia Islam, jelasnya.
“Sekali lagi tugas dakwah utama adalah menjaga akidah dan permurtadan. Kedua, menegakkan syariah, agar bisa menjalankan ibadah yang utuh. Ketiga, menjaga silaturahmi antar ormas Islam. Keempat, menjaga keutuhan NKRI karena ini simpul wilayah dakwah yang harus dijaga. Kelima, solidaritas dunia Islam dan keperpihakan bersama kaum muslimin dunia Islam.
Tantangan terpenting dalam dakwah hari ini adalah melahirkan dai yang siap ditugaskan dakwah ke daerah terpencil, tegasnya.
Adapun dakwah untuk dunia Islam, harus mampu menguatkan potensi alam dan umat Islam, tambahnya.
Kekuatan aktifitas Dewan Da’wah Sidoarjo harus dimulai berat maupun ringan. Maka tunjukkan aktifitas dakwah ini dengan setidaknya saling ketemu di sekretariat sebulan dua kali atau jalankan program sekali dalam sebulan, tegasnya. (Kominfo)
Admin: Kominfo DDII Jatim