Oleh: Mustofa Bawazir, Anggota Dewan Pakar DPP PKS.
Ada beberapa catatan penting tentang langkah2 yang telah ditempuh PKS yang rasanya banyak Mudhorotnya, yakni sikap yg mendukung Bobby di SU, hal ini menampakkan bahwa PKS Inkonsisten dlm sikap dan perjuangannya, masyarakat PKS sangat kecewa karena Bobby adalah Jokowi adalah orang yg merusak tatanan berbangsa dan bernegara walhasil Bobby /Jokowi merupakan bentuk perlawanan masyarakat PKS.
Dengan sikap PKS seperti itu, maka untuk urusan pilkada Jakarta PKS sudah terlanjur dicurigai oleh pemilihnya, sampai2 menuduh PKS tidak sungguh2 alias ber pura2 mendukung Anies, meskipun tuduhan tersebut tidaklah benar, yang benar PKS ber sungguh2/serius dlm mendukung Anies namun karena tidak ada teman yang setia yakni PKS ditinggal oleh Nasdem dan PKB sehingga PKS tidak menemukan jalan utk tetap bisa mendukung Anies.
Sampai2 Anies ditawari utk masuk menjadi kader PKS agar porsi wakil bisa diperuntukkan partai pengusung lainnya tapi Anies menolak,, nah kalo tentang pilkada jakarta jelas PKS tidaklah pantas utk dipersalahkan,, tapi karena PKS sudah terlanjur melakukan kesalahan terutama di dalam mengusung Bobby di SU maka masyarakat PKS sdh tdk percaya lagi akan cerita yang benar tentang Anies dlm urusan pilkada Jakarta.
Adapun di sisi lain yakni bahwa PKS sudah 2 periode (10 tahun) berada diluar pemerintahan maka dampak yg jelas dengan melihat PKS bukanlah partai besar dan berada diluar pemerintahan maka tidaklah efektif dlm mengemban amanat konstituen serta melakukan perjuangan2 utk kemaslahatan umat alasan lainnya yakni tentang kecupetan dana untuk perjuangan, karena perjuangan itu sendiri jelas memerlukan dana.
Dengan alasan tsb maka PKS punya alasan utk berkoalisi dgn KIM agar bisa ke masuk ke dalam sistem yg mana bisa lebih efektif utk ikut serta berpartisipasi dalam perjuangan yg lebih konkritnya mendapatkan 2 or 3 menteri, di sisi yang lain dengan adanya keputusan MK no.60 tgl 20/08/2024 maka PKS bisa mengusung sendiri calonnya dan jelas pilihannya pada Anies plus otomatis wakilnya dari PKS, maka dengan demikian akan berdampak kesalahan2 PKS akan sirna serta punya kans menang lebih besar, serta yg lebih penting konstituen PKS akan tetap solid dan nama PKS harum kembali,,, jadi
Kalau di timbang2 maka akan lebih menguntungkan PKS memilih banting setir dengan berbalik mengusung Anies+wakilnya PKS yang mana prediksinya PKS bisa menguasai Jakarta dan selanjutnya Indonesia, daripada menunggu sesuatu yg belum pasti janji dapat jatah menteri, lebih baik satu burung ditangan daripada seratus burung di udara dan satu lagi mumpung Anies belum diambil PDIP 😊🙏.
