SURABAYA-kanalsembilan.com
Bisnis perhotelan di Jatim selama tahun 2024 belum begitu menggembirakan. Pada bulan November dan Desember 2024 tingkat hunian rata-rata dibawah 50 persen, walaupun juga ada yang diatas itu.
Dalam dialog dengan kalangan perhottelan, turunnya Tingkat Penghunian Kamar (TPK) karena di Surabaya jarang ada event yang bisa menarik wisatawan. Pemerintah mengharapkan pihak swasta yang mengadakan event, ini jelas tidak mungkin, kalau hanya mendukung mungkin masih bisa.
Meski TPK turun, event juga jarang ada, seperti rapat, atau kegiatan lainnya, pemerintah Kota Surabaya minta pihak perhotelen segera memberlakukan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK).
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, jumlah kunjungan wisman Jawa Timur bulan November 2024 turun sebesar 7,01 persen dibandingkan jumlah wisman bulan November 2023 yang berjumlah 22.389 kunjungan.
Sedangkan untuk TP hotel klasifikasi bintang di Jawa Timur bulan November 2024 mencapai 57,24 persen atau turun sebesar 0,83 poin dibandingkan bulan sebelumnya. TPK hotel bintang 4 (empat) sebesar 60,22 persen merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya.
Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi non bintang di Jawa Timur bulan November 2024 mencapai 22,66 persen atau turun sebesar 0,44 poin dibandingkan bulan sebelumnya.Â
Sedangkan rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) asing pada hotel klasifikasi bintang selama bulan November 2024 tercatat sebesar 2,43 hari atau mengalami peningkatan sebesar 0,05 poin dibandingkan dengan bulan Oktober 2024. Untuk RLMT keseluruhan pada bulan November 2024 sebesar 1,52 hari atau terjadi penurunan sebesar 0,05 poin jika dibandingkan dengan keadaan Oktober 2024..
“Untuk bulan Desember 2024 kemungkinan TPK hotel meningkat karena akhir tahun dan ada libur panjang,” kata Dr. Ir. Zulkipli, M.Si kepala BPS Jatiim. (za).
