Saturday, January 18, 2025
Google search engine
HomeReviewsBerakan Pemuda-Pemudi Ahlussunnah Waljama'ah أهل السنة والجماعة

Berakan Pemuda-Pemudi Ahlussunnah Waljama’ah أهل السنة والجماعة

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KENAPA DI ARAB SAUDI TIDAK ADA PARA HABAIB RINGKASAN SEJARAH KELAM PEMBANTAIAN MASSAL HABAIB

Menolak lupa sejarah kelam berdarah pembantaian habaib oleh Muhammad Abdul Wahhab najdi yang bekerjasama dengan yahudi Ibnu Saud.

Bagi para pemerhati polemik yang posisinya berada di luar polemik soal nasab yang sudah berlangsung berbulan-bulan tentang shahih atau tidaknya nasab Ba’alawi sebagai keturunan Rasulullah SAW, pemerhati polemik merasakan adanya suatu keanehan berkaitan dengan polemik ini.

Di mana anehnya polemik nasab ini? Keanehan polemik nasab ini sangat terasa bila kita mau merenung tentang “umur atau rentang waktu keberadaan / eksistensi nasab Ba’alawi”. Sudah berapa ratus tahun keberadaan nasab Ba’alawi ini.

Tentunya sudah ratusan tahun nasab Ba’alawi ini. Lantas kenapa baru sekarang terjadi polemik ini. Dalam rentang waktu sekian ratus tahun itu, kita bisa bayangkan sudah berapa banyak populasi Habaib yang bernasab Ba’alawi dan sudah tersebar ke mana saja mereka.

Tentunya ada puluhan bahkan ratusan ribu Habaib yang bernasab Ba’alawi. Pastinya dari Arab mereka tidak hanya datang ke Nusantara saja, tapi mereka juga menyebar ke Iraq, Yaman, India, Pakistan, Malaysia, Singapura, Brunei, Philipina, dan lain-lain negeri.
Seperti kita ketahui gelombang Exodus para Habaib dari tanah Hejaz (Saudi Arabia sekarang) terjadi 12 abad yang lalu, yakni sewaktu munculnya ajaran sekte Wahhabi sempalan Ahlussunnah Wal Jamaah besutan Muhammad bin Abdul Wahhab najd.

Pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab najd berkolaborasi dengan penguasa Ibnu Saud (Arab keturunan Yahudi) membantai ribuan orang2 Ahlussunnah Wal Jamaah yang menolak ajaran agama baru sempalan Muhammad bin Abdul Wahhab najd.

Dia mengkafirkan semua ulama2 termasuk gurunya. Muhammad bin Abdul Wahhab najd mengajarkan Aqidah baru yakni Tauhid Tri 3 MUJASIMAH yakni pahaman Tuhan punya jisim atau fisik, punya badan, punya tangan, kaki, telapak kaki, duduk di arasy dll.

Paham ini berafiliasi dengan pahaman Yahudi. Orang yang menolak ajaran baru ini di anggap kafir, halal darahnya dan hartanya dirampas.
Orang yang menjadi target utama pembantaian adalah para Habaib2 dzuriat Rasulullah SAW.

Karena mereka dianggap sebagai pelopor amalan-amalan bid’ah, khurafat dan syirik. Banyak Habaib2 yang disembelih. Akibatnya para Habaib dzuriat Rasulullah SAW tersebut banyak yang melarikan diri untuk mempertahankan aqidahnya ke Semenanjung Melayu dan Nusantara.

Mereka menyamar jadi perempuan untuk menghindari kejaran orang-orang Wahhabi. Itulah sebabnya tidak heran bila di Asia Tenggara khususnya di Nusantara dan Semenanjung Melayu banyak komunitas Habaib.

Informasi ini sekaligus untuk meluruskan informasi yang mengabarkan bahwa para Habaib datang ke Nusantara karena digandeng penjajah Belanda.

Demikian sekilas sejarah datangnya Habaib ke Nusantara. Jadi sungguh tidak benar bila pada masa penjajahan mereka menjadi antek kaki tangan penjajah Belanda kafir di Nusantara.

Kembali ke masalah shahih atau tidaknya nasab Habaib Ba’alawi sebagai keturunan Rasulullah SAW yang setahun ini jadi polemik dengan tuduhan mereka bukan keturunan Rasulullah SAW.

Sungguh aneh sekali bila polemik baru terjadi sekarang. Bukankah para Habaib yang bernasab Ba’alawi sudah tersebar kemana-mana di manca negara.

Apakah pencetus polemik nasab Ba’alawi ini ada melihat sendiri atau paling kurang dapat info tentang adanya sekelompok orang-orang yang berkumpul untuk “Ber-konggres atau bermuktamar atau mengadakan rapat gelap dengan tujuan memalsukan nasab Ba’alawi”.

Jika tidak, bagaimana mungkin puluhan bahkan ratusan ribu Habaib dari rentang waktu ratusan tahun yang telah lewat sampai sekarang bersepakat untuk memalsukan nasab Ba’alawi yang tersemat pada nama mereka.

Kalau yang memalsukan nasab itu berkaitan dengan satu atau dua orang masih bisa diterima akal. Tapi kalau tuduhan itu menyangkut ratusan ribu populasi Habaib Ba’alawi yang tersebar di manca negara atau bahkan walaupun hanya Ba’alawi yang ada di Nusantara saja, maka tuduhan pemalsuan Nasab Ba’alawi itu adalah suatu yang absurd.
Apalagi polemik ini hanya terjadi di Indonesia.

Kenapa di luar negeri tidak pernah terdengar adanya polemik semacam ini, misal di Malaysia, Brunei, Singapura Yaman, Iraq dan lain-lain negara. Bukankah sekarang ini zaman canggihnya teknologi informasi di mana informasi dari belahan bumi manapun dalam hitungan detik sudah bisa sampai di tangan kita.

Orang awam saja tahu, bahwa mengaku-ngaku sebagai keturunan Rasulullah SAW untuk apapun tujuannya, misal untuk mendapatkan gengsi, penghormatan, pujian di tengah masyarakat sungguh sangat tidak menarik untuk dilakukan. Mengapa? Karena di samping tidak menarik, pemalsuan nasab ini punya konsekuensi adzab sangat berat setelah tutup usia.

Apatah lagi para Habaib dzuriat Rasulullah SAW yang notabene umumnya adalah ulama-ulama yang wawasan agamanya mendalam, mustahil mereka memalsukan nasab sebagaimana yang dipolemikkan. Lagi pula apa untungnya memalsukan nasab. Orang awam saja kagak ada yang berminat memalsukan nasab, apalagi para Habaib yang umumnya adalah ulama-ulama yang tahu betul mana yang haq dan mana yang batil.

Lantas sekarang tuduhan pemalsuan nasab dikaitkan pula dengan mempertanyakan “kepribumian” mereka. Kalau hendak mempermasalahkan kepribumian para Habaib, alangkah lebih “pas” atau lebih tepat bila mempertanyakan masalah kepribumian itu diarahkan pada para perampok sumber daya alam nikel, emas, minyak yang dilakukan oleh aseng-aseng, yang mereka juga adalah garong-garong uang triliunan rupiah.

Sungguh polemik masalah nasab ini sangat tidak lucu dan tidak menarik. Mengapa? Sebab nyata-nyata tidak ada gunanya dan tidak ada manfaatnya secuil-pun. Apa alasannya? Sebab andaikata tuduhan pemalsuan nasab ini benar, manfaat apakah yang akan didapatkan oleh penuduh.

Penuduh tidak akan memperoleh apa-apa selain waktu terbuang. Lantas kalau tuduhan pemalsuan nasab ini tidak benar alias salah atau absurd, adzab super berat dari Allah SWT pasti sudah menunggu penuduh.

Repost : Abdurrahman Ar-Riawi
════════════════════════
🛜📶 BACA & SHARE GUYS

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments