السَّلاَم علیکم ْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكـَـاتُهْ
بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ
Gabung grup Telegram👇
https://t.me/belajarsunnahs
Orang yang menolak Allah diatas langit setelah ditegakkan Hujjah dari Alqur’an dan As-Sunnah adalah orang yang sombong sebagaimana kesombongan Fir’aun yang menolak keberadaan Allah diatas langit.
.
Orang yang sama sekali tidak meyakini Allah diatas langit lebih parah akidahnya daripada Fir’aun padahal hakikatnya Fir’aun masih percaya Allah di atas langit akan tetapi karena nafsu dan sombong, ia mendustakannya. Allah berfirman,
.
“Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Rabb Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta”.” (QS. Al Mu’min: 36-37)
.
Dalam ayat yang lain, “Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.” (QS. Al Qashash: 38)
.
Demikianlah kesombongan Fir’aun, meskipun hakikatnya Fir’aun meyakini bahwa Allah ada diatas langit namun dia tetap berlaku sombong. Allah menegaskan kondisi Fir’aun dalam Alqur’an,
.
“Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.” (QS. An Naml: 14).
.
Semoga kita senantiasa berpegang teguh pada petunjuk Alqur’an dan As-Sunnah diatas pemahaman salafus-Shaleh
.
Sumber referensi, muslim.or.id
(gwa-saudara-muslim-2).