Wednesday, September 18, 2024
Google search engine
HomeTausiyahMasuk Surga Dan Masuk Neraka Karena Seekor Lalat

Masuk Surga Dan Masuk Neraka Karena Seekor Lalat

Senin, 19 Agustus 2024 / 14 Safar 1446

وَعَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ( دَخَلَ الْجَنَّةَ رَجُلٌ فِي ذُبَابٍ، ودَخَلَ النَّارَ رَجُلٌ فِي ذُبَابٍ) قَالُوا: وَكَيْفَ ذَلِكَ يا رَسُولَ اللهِ؟! قَالَ: ( مَرَّ رَجُلَانِ عَلَى قَوْمٍ لَهُمْ صَنَمٌ لَا يُجَاوِزُهُ أَحَدٌ حَتَّى يُقَرِّبَ لَهُ شَيْئًا، فقَالُوا لِأَحَدِهِمَا : قَرِّبْ ، قَالَ: لَيْسَ عِنْدِي شَيْءٌ أُقَرِّبُ ، قَالُوا لَهُ : قَرِّبْ وَلَوْ ذُبَابًا، فَقَرَّبَ ذُبَابًا، فَخَلُّوا سَبِيلَهُ، فَدَخَلَ النَّارَ، وَقَالُوا لِلْآخَرِ: قَرِّبْ، فقَالَ: مَا كُنْتُ لِأُقَرِّبَ لِأَحَدٍ شَيْئًا دُونَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَضَرَبُوا عُنُقَهُ فَدَخَلَ الْجَنَّةَ) رَوَاهُ أَحْمَدُ.

“Ada seseorang yang masuk ke dalam surga karena seekor lalat, tetapi ada pula seseorang yang masuk ke dalam neraka karena seekor lalat.”
(Para shahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu (terjadi), wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ada dua orang yang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang tidak seorang pun boleh melewati berhala itu, kecuali setelah mengurbankan sesuatu kepada (berhala) itu. Mereka (kaum tersebut) berkata kepada salah seorang di antara keduanya, ‘Berqurbanlah.’ Dia menjawab, ‘Aku tidak mempunyai sesuatu apapun untuk kuqurbankan.”
Mereka berkata lagi kepadanya, ‘Berqurbanlah, meski hanya seekor lalat.’ Dia pun berqurban dengan seekor lalat maka mereka pun membiarkan dia berlalu. Oleh karena itulah, dia masuk ke dalam neraka. Kemudian, mereka berkata kepada seorang yang lain, ‘Berqurbanlah.’ Dia menjawab, ‘Aku tidak akan pernah mengurbankan sesuatu apapun kepada selain Allah ‘Azza wa Jalla,’ maka mereka pun memenggal lehernya. Oleh karena itulah, dia masuk surga.” (HR. Ahmad)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

1- Penjelasan tentang bahaya kesyirikan, meskipun pada sesuatu yang sepele.

2- Bahwa kesyirikan mewajibkan pelakunya untuk masuk ke dalam neraka, sedangkan tauhid mewajibkan pelakunya untuk masuk ke dalam surga.

3- Bahwa manusia kadang terjatuh ke dalam kesyirikan, sementara dia tidak mengetahui bahwa hal tersebut adalah kesyirikan yang mewajibkan untuk masuk ke dalam neraka.

4- Peringatan terhadap dosa-dosa, meskipun (dosa) itu dianggap kecil.Bahwa orang (pertama) tersebut masuk ke dalam neraka berdasarkan suatu sebab yang tidak dia niatkan sejak awal, tetapi dia lakukan agar dapat lolos dari kejahatan penyembah berhala tersebut.

5- Bahwa sesungguhnya seorang muslim, jika mengerjakan kesyirikan, batallah keislamannya dan akan masuk ke dalam neraka.

6- (Demikianlah) sebab orang tersebut sebelumnya adalah muslim karena, kalau dia bukan seorang muslim, tentu tidak akan dikatakan, “Ada seseorang yang masuk ke dalam neraka karena seekor lalat.”

7- Bahwa sesungguhnya yang dinilai adalah amalan hati, meskipun amalan anggota badannya kecil dan sedikit.

8- Bahwa menyembelih adalah ibadah maka memalingkannya kepada selain Allah adalah syirik besar.

9- Keutamaan tauhid dan besarnya buah yang dihasilkan oleh (tauhid).

10- Keutamaan bersabar di atas kebenaran.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

1- Kebanyakan orang menyekutukan Allah dalam sebagian sifat dan peribadahan, walaupun mereka mengimani Allah sebagai Rabb yang Menciptakan, Memberi Rizki, dan Mengatur alam semesta.

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). (Yusuf: 106)

2- Pelaku dosa syirik kecil tidaklah kekal di neraka karena dosa tersebut tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama. Adapun dosa yang menyebabkan pelakunya kekal di neraka -kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari hal tersebut-, adalah dosa syirik besar. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah: 72).

3- Dosa syirik kecil itu termasuk ke dalam dosa yang berada di bawah kehendak Allah (bisa Allah ampuni atau tidak di akhirat nanti apabila pelakunya belum bertobat), seperti dosa-dosa selain syirik ataukah pelakunya tetap harus bertobat di dunia dari dosa syirik kecil yang dilakukan?
Syirik yang dimaksud bermakna umum, baik syirik kecil atau besar, sehingga keduanya termasuk dosa yang tidak Allah Ta’ala ampuni. Akan tetapi, pelaku dosa syirik kecil tidak akan kekal di neraka.
Hal ini masuk dalam kandungan firman Allah Ta’ala,

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu.” (QS. An-Nisa’: 48).

4- Yakni mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan mereka tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Mereka adalah orang-orang yang mendapat keamanan pada hari kiamat, dan merekalah orang-orang yang mendapat hidayah di dunia dan akhirat.

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (Al-An’am: 82)

5- Ada sebagian kelompok manusia yang meremehkan maksiat, ketika dilarang dari suatu perbuatan maksiat mereka berdalih, bahwa Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu.” Banyak dosa maksiat yang berada di bawah kehendak Allah Ta’ala. Namun, mereka, yaitu orang-orang yang meremehkan dosa maksiat, berdalil dengan ayat ini bahwa dosa yang mereka kerjakan bukan dosa syirik.
Maka, orang ini adalah orang yang suka mencari-cari bahaya. Bagaimana ia mengetahui bahwa Allah Ta’ala akan mengampuninya !? Ia tidaklah tahu! Boleh jadi Allah Ta’ala tidak mengampuni dosa-dosanya. Wahai orang yang suka mencari bahaya! Bahaya itu Allah perintahkan untuk dijauhi. Bahkan, di ayat lain terdapat dalil yang jelas yang tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu wajibnya bertobat kepada Allah Azza wa Jalla, sebagaimana firman-Nya,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S An-Nur: 31).

https://chat.whatsapp.com/6KIFvgTpFLNJdWM6tV7IJ5

(gwa-swhs-ayat).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments