https://t.me/sahabat_ilmu
Mungkin benar mereka merdeka raga terbebas dari penjajah..
Namun bisa jadi jiwa belum merdeka apabila:
A. Terbelenggu Nafsu.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ
“Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun” (QS al-Qashshash: 50)
Berbuat amal namun menyelisihi petunjuk, melakukan amalan tapi hanya yang sesuai nafsu keinginan..
Padahal ia adalah hamba dari Sang Pencipta..
B. Hutang Melimpah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفََ
Sesungguhnya seseorang itu apabila terbelit hutang..
bila berkata ia sering berdusta, jika berjanji ia kerap mengingkari.. (HR. al-Bukhari: 2397)
Bagaimana bisa dikata jiwa merdeka bila setiap saat dihantui hutang yang harus dibayar?
C. Jadi Hamba…
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam” (QS al-An’am : 162)
Bahkan setidaknya tujuh belas kali dalam sehari kita mengikrarkan:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan” (QS Al-Fatihah: 5)
Namun mengapa masih ada yang gemar beramal agar diperhatikan orang ataupun beribadah supaya dapat pujian..?
Sungguh mereka belum merdeka, hingga..
Melepaskan diri dari penghambaan kepada makhluq..
Menuju penghambaan hanya kepada Allah Sang Khaliq.
Merdeka..!!
(gwa-swhs-ayat).
