Al-Imam Ibnu Juziy Al-Maliki rahimahullah mengatakan :
Adapun teman maka syarat – syarat nya ada tujuh, yaitu :
١-ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺳﻨﻴﺎً ﻓﻲ اﻋﺘﻘﺎﺩﻩ.
1. Harus seorang Ahlus Sunnah di dalam i’tiqadnya (keyakinannya).
٢-ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺗﻘﻴﺎً ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻪ، ﻓﺈﻧﻪ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺑﺪﻋﻴﺎً ﺃﻭ ﻓﺎﺳﻘﺎً ﺭﺑﻤﺎ ﺟﺮ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﺬﻫﺒﻪ.
2.Harus seorang yang bertakwa pada agamanya, karena jika dia seorang Ahlul Bid’ah atau seorang yang fasik, maka akan menyeret temannya kepada kepercayaannya.
٣-ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﺎﻗﻼً، ﻓﺼﺤﺒﺔ اﻷﺣﻤﻖ ﺑﻼء.
3. Harus seorang yang berakal, karena berteman dengan orang yang bodoh merupakan sebuah malapetaka.
٤-ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﺴﻦ اﻟﺨُﻠﻖ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺳﻲء اﻟﺨُﻠﻖ ﻟﻢ ﺗُﺆﻣﻦ ﻋﺪاﻭﺗﻪ.
4. Harus seorang yang berakhlak mulia. Karena jika dia seorang yang jelek akhlaknya, maka seseorang tidak akan merasa aman dari permusuhannya.
٥-ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺳﻠﻴﻢ اﻟﺼﺪﺭ ﻓﻲ اﻟﺤﻀﻮﺭ ﻭاﻟﻐﻴﺒﺔ، ﻻ ﺣﻘﻮﺩًا،ﻭﻻ ﺣﺴﻮﺩًا،ﻭﻻ ﻣُﺮﻳﺪًا ﻟﻠﺸﺮ.
5. Seorang yang selamat hatinya ketika kita ada maupun ketika kita tidak ada, maka dia bukan orang yang dengki, bukan orang yang hasad, dan bukan orang yang menginginkan kejelekan.
٦-ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺛﺎﺑﺖ اﻟﻌﻬﺪ ﻏﻴﺮ ﻣَﻠﻮﻝ، ﻭﻻ ﻣُﺘﻠﻮن.
6. Harus seorang yang menepati janji, bukan orang yang bosan dengan perjanjiannya dan bukan orang yang tidak tetap pendiriannya.
٧-ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻡ ﺑﺤﻘﻮﻗﻚ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﻮﻡ ﺑﺤﻘﻮﻗﻪ، ﻓﻼ ﺧﻴﺮ ﻓﻲ ﺻﺤﺒﺔ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺮﻯ ﻟﻚ ﻣﻦ اﻟﺤﻖ ﻣﺜﻞ اﻟﺬﻱ ﺗﺮﻯ ﻟﻪ.
7. Dia seorang yang menunaikan hakmu seperti kamu menunaikan haknya. Sehingga tidak ada kebaikan pada teman yang tidak melihat adanya hak pada dirimu seperti engkau melihat haknya pada dirinya.
Sumber :
(Kitab Al-Qawanin Al-Fiqhiyyah, 460)
(gwa-saudara-muslim-2.