Tuesday, October 15, 2024
Google search engine
HomeAgamaZuhud Di Dunia

Zuhud Di Dunia

Sarana Meraih Cinta Allah (31)

https://www.attabiin.com/sarana-meraih-cinta-allah-31-zuhud-di-dunia/

Sungguh betapa berbahayanya fitnah dunia dan perhiasannya; betapa kerasnya bencananya, sekalipun demikian ia adalah negeri lewat menuju negeri bertempat tinggal. Tidak ada jalan lari dari tinggal di dalamnya kecuali kematian yang telah ditetapkan bersamaan dengan peringatan keras dan zuhud di dalamnya tanpa berlebihan yang menghalanginya dari mengambil kebaikan-kebaikannya, dan tanpa israf yang bisa merusak akhirat kita, sementara akhirat itu adalah lebih baik dan lebih kekal. Dan Allah adalah Dzat untuk dimohon pertolongan-Nya.

Allah ﷻ berfirman,

وَمَا هَٰذِهِ ٱلحَيَوٰةُ ٱلدُّنيَآ إِلَّا لَهوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلأٓخِرَةَ لَهِيَ ٱلحَيَوَانُۚ لَو كَانُواْ يَعلَمُونَ ٦٤

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-‘Ankabuut: 64)

Nabi ﷺ bersabda,

«إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ»

“Sesungguhnya dunia itu manis menyenangkan pandangan, dan sesungguhnya Allah akan menjadikan kalian saling mengganti di dalamnya, lalu Allah akan melihat bagaimanakah kamu bekerja.” ([HR. Muslim])

Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

“Seandainya harga dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang orang kafir walaupun hanya seteguk air.” (HR. Tirmidzi no. 2320)

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.” Beliau menjawab,

«اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ»

“Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.” [HR. Ibnu Majah, no. 4102. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 944, Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #31]

Abu Dzar mengatakan,

الزَّهَادَةُ فِى الدُّنْيَا لَيْسَتْ بِتَحْرِيمِ الْحَلاَلِ وَلاَ إِضَاعَةِ الْمَالِ وَلَكِنَّ الزَّهَادَةَ فِى الدُّنْيَا أَنْ لاَ تَكُونَ بِمَا فِى يَدَيْكَ أَوْثَقَ مِمَّا فِى يَدَىِ اللَّهِ وَأَنْ تَكُونَ فِى ثَوَابِ الْمُصِيبَةِ إِذَا أَنْتَ أُصِبْتَ بِهَا أَرْغَبَ فِيهَا لَوْ أَنَّهَا أُبْقِيَتْ لَكَ

“Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau begitu yakin terhadapp apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Zuhud juga berarti ketika engkau tertimpa musibah, engkau lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada kembalinya dunia itu lagi padamu.” [HR . Tirmidzi no. 2340 dan Ibnu Majah no. 4100. Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Yang tepat riwayat ini mauquf (hanya perkataan Abu Dzar) sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Az Zuhd.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam, hal. 346]

(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri).

(gwa-majelis-ilmu-3).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments